Minggu, 17 Februari 2019

SEBUAH KEINGINAN DAN HARAPAN


Mahasiswa tidak sepatutnya hanya sekadar menuntut ilmu dan mencari IP setinggi-tingginya tetapi melupakan perannya yang signifikan dalam membangun bangsa ini. Aktivitas yang dilakukan mahasiswa seyogyanya tidak hanya belajar memahami mata kuliah yang diajarkan dosen dan mengerjakan tugas kuliah tetapi mahasiswa harus berkontribusi nyata dalam membela kebutuhan rakyat. Karena mahasiswa adalah salah satu unsur terpenting dalam pembangunan bangsa.
Peranan mahasiswa menjadi sangat penting karena mahasiswa adalah kelompok yang idealis yang terlepas dari pengaruh pihak manapun. Idealisme yang dimiliki mahasiswa membuatnya semangat melakukan perjuangan terhadap kebenaran yang dia yakini. Mahasiswa tidak pantang menyerah dan tidak takut terhadap apapun termasuk sekalipun di dalam menyampaikan aspirasi yang mereka miliki. Pandangan, pemikiran dan sikap mahasiswa inilah yang dibutuhkan dalam mewujudkan Indonesia yang progresif dan inovatif.
Mahasiswa sebagai generasi muda selayaknya memiliki unsur tersebut untuk membangun Indonesia agar lebih berkembang dan maju. Maka perlu adanya suatu kegiatan atau tempat yang dapat mendorong kreativitas mereka agar lebih terorganisir. Aktifitas tersebut tentu akan memberi nilai tambah tersendiri bagi mahasiswa sebagai pelajar serta Manfaatnya bagi mahasiswa setelah menjadi sarjana akan memiliki bekal pengetahuan, ketrampilan dan sikap atau jiwa agar dapat mengubah pola pikir dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan  pekerjaan. Sehingga, mahasiswa dapat berkontribusi besar terhadap perekonomian Negara.
intinya, IP dan pemahaman ilmu yang di dapat haruslah menjadi tombak untuk membangun kesadaran dan mulain menjadi pemberi manfaat baik itu untuk diri pribadi dan bahkan bagi kalangan masyarakat.
Tatang Sutisna

Jumat, 01 Februari 2019

PERKATAAN ORANG BODOH


Ada pepatah yang mengatakan “jangan jadi terlalu bodoh, kamu akan dihina. Jangan jadi terlalu pintar, kamu akan dimusuhi”. Pepatah tersebut mungkin tidak sepenuhnya benar. Namun saya merasa bahwa pepatah tersebut juga tidak sepenuhnya salah.
Terlahir dalam lingkungan yang menganggap saya orang bodoh justru menjadi pemacu semangat tersendiri bagi saya. Untungnya saya tidak berlarut-larut dalam kemalangan dan menyerah pada takdir begitu saja. Saya berusaha untuk segera bangkit agar bisa membuktikan pada orang-orang yang dulu pernah merendahkan saya, bahwa saya tidak seperti apa yang mereka bayangkan.
Tahukah kamu bahwa tubuh manusia mempuanyai daya adaptasi yang luar biasa! Tidak percaya? Sekarang coba saya bertanya, apakah kamu bisa berlari selama 1 jam non stop? Mungkin saat ini kamu menjawab, “tidak bisa”. Sewaktu saya bergabung dengan klub Futsal dulu, salah satu ujian pertama adalah harus bisa berlari selama satu jam. Saya juga punya pikiran bahwa mustahil saya bisa berlari selama 1 jam. Namun setelah saya berlatih dan membuat target, ajaibnya saya mampu untuk melakukannya. Setelah itu saya berfikir, kalau hal ini berhasil bagi tubuh saya, mungkin ini juga akan berhasil bagi otak saya.
Saya “memerintahkan” pikiran saya agar bisa memahami informasi dengan baik. Saya tidak akan memaafkan otak saya kalau saya tidak bisa memahami pengetahuan. Sehingga saya melatih dan memaksa diri ini agar, bagaimanapun caranya, saya harus bisa memahami dengan baik. Misalnya begini, kalau orang biasa hanya perlu membaca tulisan satu kali agar paham, saya mungkin harus baca tiga sampai empat kali baru bisa sepenuhnya paham. 
Cara ini mungkin sangat susah, saya tidak akan mengatakan bahwa ini adalah hal yang mudah. Tapi kuncinya, semua berasal dari niat. saya sudah bertekad pada diri saya, “tidak mau tahu, harus bisa”.
Lalu, apakah sekarang ini saya berubah dari orang yang bodoh menjadi orang yang pintar? tidak juga. Saya tetap senang menganggap diri saya sebagai orang yang bodoh. Karena ketika saya merasa bodoh, saya akan tetap terus belajar. Tapi ketika saya merasa pintar, saya akan berhenti belajar. Menurut saya, orang bodoh yang terus belajar itu lebih baik daripada orang pintar yang berhenti belajar. Menjadi bodoh tidak sepenuhnya buruk, Jadi, kalau kamu merasa bodoh, tenang saja.. kita bisa merubah takdir menjadi apapun yang kita inginkan.
Tatang Sutisna


SEBUAH KEINGINAN DAN HARAPAN

Mahasiswa tidak sepatutnya hanya sekadar menuntut ilmu dan mencari IP setinggi-tingginya tetapi melupakan perannya yang signifikan dalam m...